Minggu, 09 Oktober 2011

Perjalanan Mengajar Di Daerah Terpencil

Musim kemarau mempengaruhi gelombang di waduk Riam Kanan. Sekitar bulan Mei aku, Ibu Arbainah, dan temanku Mariani pernah terdampar di pulau ini karena jukung Pak Mukri yang kami sewa mati dan penuh dengan air gelombang yang masuk. Hampir karam.


 Pulang ke Banjarmasin pada siang hari, menyewa kapal penduduk yang berukuran cukup besar Rp. 125.000! padahal kalau tidak musim angin kencang dan gelombang besar sewa kapal yang berukuran lebih kecil hanya Rp. 75.000.




Biasanya, setiap pagi ada kapal Paman Sadi atau Paman Bawai yang mengankut penumpang dari Desa Rantau Bujur ke Pelabuhan di Tiwingan Lama tempat kami memarkir sepeda motor. Akan tetapi karena kemarau, debit sungai menyusut, kapal hanya bisa masuk sampai Desa Apuai. Dari Apuai ke Rantau Bujur atau sebaliknya kami naik sabora/cis/jukung bermesin.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar