Minggu, 09 Oktober 2011

Sepeda Motor Unik

Sepeda motor yang unik! berada di tempat yang juga unik... foto ini kuambil sore hari, hampir Magrib 2 minggu lalu. Lokasinya di seberang Desa Apuai. Pada musim penghujan tempat ini akan tenggelam dan digenangi air waduk Riam Kanan. Keberadaan sepeda motor ini mengingatkan ku pada bus aneh Alaska dalam film Into The Wild,.. :)

Perjalanan Mengajar Di Daerah Terpencil

Musim kemarau mempengaruhi gelombang di waduk Riam Kanan. Sekitar bulan Mei aku, Ibu Arbainah, dan temanku Mariani pernah terdampar di pulau ini karena jukung Pak Mukri yang kami sewa mati dan penuh dengan air gelombang yang masuk. Hampir karam.


 Pulang ke Banjarmasin pada siang hari, menyewa kapal penduduk yang berukuran cukup besar Rp. 125.000! padahal kalau tidak musim angin kencang dan gelombang besar sewa kapal yang berukuran lebih kecil hanya Rp. 75.000.




Biasanya, setiap pagi ada kapal Paman Sadi atau Paman Bawai yang mengankut penumpang dari Desa Rantau Bujur ke Pelabuhan di Tiwingan Lama tempat kami memarkir sepeda motor. Akan tetapi karena kemarau, debit sungai menyusut, kapal hanya bisa masuk sampai Desa Apuai. Dari Apuai ke Rantau Bujur atau sebaliknya kami naik sabora/cis/jukung bermesin.




Senja Di Banjarmasin

Foto ini kuambil tanggal 29 September 2011 lalu di dekat jembatan Banua Anyar.

Rabu, 17 Agustus 2011

Teman Sepanjang Jalan

Teman Sepanjang Jalan 

Inilah teman yang dari dulu sampai saat ini senantiasa menjadi teman menyusuri jengkal demi jengkal tanah, aspal dan lumpur. Teman yang setia, walau kadang-kadang bikin jengkel, karena kadang (walau sangat jarang) mogok. 
Beberapa waktu lalu ada yang menyarankan agar dia diberi nama. Akan tetapi sampai sekarang aku belum menemukan nama yang cocok....
Ada banyak cerita, begitu banyak cerita, yang pernah ku lewati bersamanya.
Melaju berlomba, melawan angin sambil bersenandung... 
Melaju menguji diri,  menumpahkan adrenalin, melonggarkan kepenatan atau saat dada terasa sesak...
Bersamanya pernah bertabrakan hingga terseret beberapa meter, ditilang polisi, kepanasan, kehujanan, kelelahan....
Ada saat-saat ketika ada bayak hal tidak berjalan baik.
Rem yang longgar, klakson rusak, dan lampu reting mati....
Maka mengingat Musashi dengan pedang kayunya adalah penghibur hati
Bukanlah alat atau senjata, tapi cara menggunakan dan menyatunya hati yang menjadi kunci 
Teman adalah yang membantu, meringankan beban dan senantiasa ada saat kita perlu... 
Dan itu adalah engkau sepeda motorku :)




Kamis, 30 Juni 2011

Saat Kau Datang

moment atau  kondisi tertentu ternyata sangat mempengaruhi rasa sesuatu
saat cuaca mendung, hujan deras menguyupkan badan
segelas air es dingin bukanlah sesuatu yang kehadirannya disambut dengan luapan syukur..
tetapi,

saat baru tiba dari perjalanan jauh yang melelahkan
setelah dibakar naungangan matahari yang bersinar terik
senyum dan luapan syukur pastilah akan  menyambut segelas air es dingin itu

mungkin itulah mengapa
Allah menciptakan momen-momen itu
agar senyum dan luapan syukur menyambut
saat kau dihadirkan dalam hidupku

Jumat, 24 Juni 2011

Pelabuhan Hidup

Pelabuhan Hidup




ket foto: dermaga Desa Rantau Bujur

ANGKUH
Vokal: Padi

Aku adalah seorang yang keras hati
Yang tak pernah merasakan kelembutan hati
Hingga di sini di perhentian terakhir
Kuberjumpa dengan engkau terpikat aku jadinya

Engkaulah sang mentari
Yang menyinari bumi
Yang akan menghangatkan 
Gairah jiwaku

Engkaulah embun pagi
Yang membasahi tanah
Yang akan menyegarkan
Setiap lelah jiwaku

Lama sudah aku bersendiri
Dituntun langkah kaki
Mencoba menentang kerasnya hantaman hidup
Aku akui aku tak mampu menahan semua
Meruntuhkan kerasnya angkuhnya dinding hatiku

Engkaulah sang pelangi
Yang mewarnai langit
Yang akan memayungi 
Gelisah hatiku

Engkaulah angin malam
Yang menebarkan wangi
Yang akan mengharumi
Hari-hari bahagiaku

Selasa, 21 Juni 2011

Bunga Rumput


Sore 16 Juni kemarin saat mencari objek untuk difoto, aku kepikiran untuk memoto bunga rerumputan yang ada di sekitar rumah. saat itu hampir mendekati pukul 6 sore, suasana sepi karena Ibu Arbainah, guru yang masih tersisa bersamaku (ibu-ibu yag lain sudah turun gunung) masih di sekolah. Mengawasi anak-anak kelas 8 membersihkan kelas 9.
Setelah memungut beberapa tangkai bunga, aku mencari backround atau latar yang pas supaya bunga yang kufoto terlihat jelas. dan tiba-tiba aku kepikiran menjadikan langit sebagai latarnya. Sebenarnya, waktu itu, entah mengapa aku merasa ngeri....
Dan saat malamnya foto-foto hasil jepretan itu kuperiksa, di salah satu foto ada sesuatu yang lewat..... seperti kepala manusia terbang! Foto sesuatu yang lewat itu baru jelas kalau dilihat langsung dari kamera.... Tadinya aku kira itu jin berbadan naga yang lagi jalan sore-sore :) tapi, kata Bu Arbainah bisa jadi itu Kuyang, sejenis manusia yang sudah jadi setengah jin, yang suka menghisap darah dan gentayangan dalam wujud kepala....

Selasa, 14 Juni 2011

Kamu

Hidup adalah pilihan
Kesempatan terkadang berkali-kali datang....
Ambil kesempatan walau ada yang harus dipertaruhkan
atau... belajar untuk melupakan
 percayalah....
aku coba mengerti
perih mungkin
nelangsa... iya!
Kamu adalah dirimu bukan yang lain
ceria, tenang, dan baik
tertawa dan bahagia lah
Kamu tetap kamu
(setidaknya dalam ingatanku)

Senin, 13 Juni 2011

Randu, Sakura Rantau Bujur

Keindahan bunga pohon randu atau pohon kapuk di Desa Rantau Bujur, Aranio ini ternyata tidak kalah dengan keindahan bunga sakura di Jepang. Setelah daunnya meranggas bunga-bunga bermunculan di rantingnya yang gundul tanpa daun. Tidak lama lagi, bunga-bunga itu akan berganti dengan buah-buah hijau yang bergelantungan sebesar pisang. Dan setelah beberapa bulan berselang kulit buahnya yang telah kecoklatan akan berjatuhan, sehingga yang tersisa adalah gumpalan-gumpalan putih serupa kapas yang bergelantungan dan cahaya putihnya berpendar, terlihat dari kejauhan.

Sabtu, 04 Juni 2011

Konferensi Rajab 2 Juni di Stadion 17 Mei Banjarmasin

Langit cerah, jumlah peserta sesuai rencana, Terimakasih ya Allah....

Bertemu Teman Lama

Pas lagi memotret peserta, tiba-tiba menemukan objek mengejutkan! dua orang myold friends, yang seharusnya ada di S6 di belakang podium, diminta seseorang untuk pindah ke S4.3 yang berhadapan dengan podium. Ada-ada saja, cara Allah untuk menemukan kita :D

Peserta Konferensi Rajab Mulai Berdatangan

Kesibukan Panitia

Panitia menyiapkan konsumsi sebelum peserta konferensi tiba

Inikah jawaban doa kita

Saat adzan berkumandang, titik air mulai membasahi atap seng. Hati dag-dig-dug... memohon hujan tengah malam tidak terulang pagi.... memohon gerimis segera berhenti....  memohon pada Yang Menguasai Kisaran Angin.... Dan pelangi pagi menaungi.... Alhamdulillah...

Saat Matahari Terbit

Menjelang Pagi

suasana pagi menjelang matahari terbit. Hujan tengah malam masih menyisakan genangan air

Kamis, 02 Juni 2011

Meriahnya Konferensi Rajab Banjarmasin, 2 Juni 2011

Suasana siang setelah peserta konferensi berdatangan.
Setelah pada tengah malam diguyur hujan lebat, malam yang tenang, gerimis fajar, dan pelangi pada pagi harinya, akhirnya Konperensi Rajab di Stadion 17 mei Banjarmasin berjalan lancar. Semoga Allah Swt memberkahinya.... seperti halnya peristiwa Perang Badar yang menjadi pembuka kemenangan-kemenangan islam di masa Rasulullah Saw. Amin... Ya Rabb....

Masih Pelangi

Pelangi Pagi Konferensi Rajab 2 Juni 2011

Suasana pagi Stadion 17 Mei Banjarmasin, 2 Juli 2011

Sabtu, 21 Mei 2011

Layaknya Seorang Samurai

Sering kali untuk memahami sesuatu secara detil, kita perlu melihatsesuatu itu secara keseluruhan. Namun, kadang-kadang sebaliknya, justru dengan melihat beberapa detil kita dapat mengukur sesuatu secara kesluruhan.
Diceritakan pada sebuah pedepokan  (semacam tempat menuntut ilmu bela diri) di seantero negeri Jepang, terdapat ahli pedang, seorang samurai kawakan. Karena usianya yang telah lanjut, dia mengasingkan diri dalam pedepokannya tersebut.
Walau begitu, sepanjang tahun, dari berbagai penjuru negeri berdatangan pendekar-pendekar ahli pedang, dari yang sudah kawakan maupun yang baru terjun di dunia perpedangan. Bagi mereka yang telah kawakan, pertarungan itu menjadi penentu siapa yang berhak menjadi yang terhebat. Sedangkan bagi mereka yang masih hijau, pertarungan itu menjadi sarana penambah pengalaman sekaligus unjuk eksistensi diri.. Bukankah, salah satu cara terkenal dan mendapat kehormatan serta diakui kehebatan secara 'instan' adalah dengan menantang dan mengalahkan yang sedang tak terkalahkan :)
sayangnya, sebelum menemui sang suhu yang telah menjauhkan diri dari keramaian itu, pendekar-pendekar pedang tersebut harus melewati murid-murid di pedepokan itu. Dari yang sekedar level rendah sampai murid-murid 'atas angin'.
Dan, si samurai itu yang telah bertahun-tahun menghadapi pergulatan fisik diantara kelebatan pedang dan juga perenungan akan makna kehidupan, tak terkecuali dari pendekar-pendekar pedang yang ingin unjuk kekuatan di hadapan sang suhu  kawakan. Pengintaian, pertarungan telah dia lewati untuk sampai pada sang suhu. Tetapi, dia belum bisa berhadapan dengannya. Akhir dia menemukan cara untuk unjuk kemampuan di hadapan sang suhu.
Di keluarkan pedangnya, dan disabetkannya pada serumpun rerumputan yang ada di dekatnya. Di genggamnya batang tanaman itu, dan diberikan pada murid sang suhu. Dia meminta batang-batang tersebut di serahkan pada sang suhu.
Sang murid bingung, tetapi memenuhi permintaan si samurai. Dibawanya segenggam batang rerumputan itu pada gurunya. Setelah mendengar cerita dari muridnya, sang suhu melihat batang-batang dalam genggaman sang murid, kemudian tersenyum.
Sang murid merasa penasaran dan menanyakan apa maksud si samurai mengirimkan batang-batang rumput tersebut. Sang suhu menjelaskan bahwa, untuk melihat kehebatan dan kelihaian seorang ahli pedang dapat  diketahui dengan cara melihat hasil sabetan pedangnya. Ternyata, tingkat kekuatan dan kecepatan si samurai terlihat dari hasil potongannya yang rata.
Si samurai memang cerdas!
Di lain ketika, si samurai berada pada kondisi genting. Darah mudanya dan naluri menunjukkan eksistensi dirinya di masa lampau, telah menghasilkan musuh-musuh dari berbagai perguruan ilmu bela diri. Suatu ketika dia harus berhadapan dengan ratusan atau bahkan ribuan, lupa ;) ), murid-murid sebuah perguruan yang ingin menuntut balas atas kematian pemimpin mereka.
Seorang diri menghadapi musuh yang kedatangannya seperti gelombang itu, si samurai berada pada posisi dilematis. Untuk mengalahkan sebuah pasukan, kunci utamanya terletak pada terbunuhnya sang panglima atau pemimpin perang. Masalahnya adalah yang memegang panji kepemimpinan dalam penyerangan itu adalah seorang anak kecil. Mereka sengaja menggunakan anak kecil itu sebagai tameng.
Membunuh ratusan bahkan ribuan penyerangan adalah mustahil bagi si samurai, akhirnya keputusan itu pun diambilnya. Kematian sang pemegang panji adalah kunci kemenangn baginya.
Si samurai yang cerdas, berpikir cepat dan cemerlang! He is Musashi....
Kesimpulannya, ratusan bahkan ribuan  masalah  yang datang, kunci menyelesaikannya ternyata hanya pada menyelesaikan  satu masalah utamanya saja.

Selasa, 17 Mei 2011

Puisi Air

Sejak lama saya menyukai puisi. Terutama puisi yang diksinya menekankan pada makna-makna. Kata-kata biasa, yang sederhana, terkadang lebih jujur mengungkapkan sebuah makna.
Terus terang saja, puisi-puisi pada kompas Minggu adalah puisi-puisi yang terlihat modern bentuknya, menggunakan kata-kata 'canggih' dan metafor-metafor yang bertaburan disana-sini, tetapi saya hanya dapat mengerutkan kening membacanya. Perasaan saya kering. Mungkin karena selera saja. Memang saya menyukai gaya kepenyairan  seperti Toto Sudarto Bachtiar dengan diksi-diksinya yang sederhana. Akan tetapi, puisi-puisi seperti itu,  hampir selalu membuah hati basah. Basah oleh kesejukan, seperti suasana setelah guyuran hujan, basah oleh kesedihan, kemarahan, keharuan. Ya, puisi laksana air, meresap, menguasai hati dan benak pembacanya.
Dan puisi yang beberapa menit lalu saya temukan di blog Fahmi Amhar ( penulis buku dan ustadz yang sejak mahasiswa dulu sering saya temukan tulisan ilmiahnya pada majalah Al Waie) dan saya kutip di bawah ini, menurut saya adalah salah satu puisi air seperti yang saya ceritakan di atas :)  


Nov 24, '06 2:58 AM
for everyone
......
Aku berdoa untuk seorang pria, yang akan menjadi bagian dari hidupku
Seorang pria yang sungguh mencintai-Mu lebih dari segala sesuatu.

Seorang pria yang akan meletakkanku pada posisi kedua di hatinya setelah Engkau
seorang pria yang hidup bukan untuk dirinya sendiri tetapi untuk-Mu.

Seorang pria yang mempunyai hati sungguh mencintai dan haus akan Engkau
dan memiliki keinginan untuk mentauladani sifat-sifat Agung-Mu.

Seorang pria yang mengetahui bagi siapa dan untuk apa ia hidup, sehingga hidupnya tidaklah sia-sia
seorang pria yang mempunyai hati yang bijak bukan hanya sekedar otak yang cerdas.

Seorang pria yang tidak hanya mencintaiku tetapi juga menghormatiku
seorang pria yang tidak hanya memujaku tetapi dapat juga menasehati ketika aku berbuat salah
seorang pria yang mencintaiku bukan karena kecantikanku tetapi karena hatiku.

Seorang pria yang dapat menjadi sahabat terbaikku dalam tiap waktu dan situasi
seorang pria yang dapat membuatku merasa sebagai seorang wanita ketika di sebelahnya.

Seorang pria yang membutuhkan dukunganku sebagai peneguhnya
seorang pria yang membutuhkan do'aku untuk kehidupannya
seorang pria yang membutuhkan senyumanku untuk mengatasi kesedihannya
seorang pria yang membutuhkan diriku untuk membuat hidupnya menjadi sempurna.

Dan aku juga meminta .

Buatlah aku menjadi seorang perempuan yang dapat membuat seorang pria itu bangga
berikan aku sebuah hati yang sungguh mencintai-Mu, sehingga aku dapat mencintainya
dengan cinta-Mu, bukan mencintainya dengan sekedar cintaku

Berikanlah sifat-Mu yang lembut sehingga kecantikanku datang dari-Mu bukan dari luar diriku
Berikan aku tangan-Mu sehingga aku selalu berdoa untuknya.

Berikanlah aku penglihatan-Mu sehingga aku dapat melihat banyak hal baik dalam dirinya dan bukan hal buruk saja
Berikanlah aku mulut-Mu yang penuh dengan kata-kata kebijaksanaan-Mu dan pemberi semangat,
sehingga aku dapat mendukungnya setiap hari, dan aku dapat tersenyum padanya setiap pagi.

Dan bilamana akhirnya kami akan bertemu, aku berharap kami berdua dapat mengatakan
"Betapa besarnya Engkau karena telah memberikan kepadaku
seorang yang dapat membuat hidupku menjadi sempurna".

Aku mengetahui bahwa Engkau menginginkan kami bertemu pada waktu yang tepat
dan Engkau akan membuat segala sesuatunya indah pada waktu yang Kau tentukan.

Amien.

Sabtu, 14 Mei 2011

Hari-Hari Bahagia di Bullerbyn



Beberapa waktu lalu bersama seorang teman aku mengunjungi Gramedia di Peteran. Disana sedang ada obral buku. Buku-buku yang dulu kubeli harganya 50 ribuan, dijual 10 ribuan saja.
Kami membeli beberapa buku dan bersepakat sama-sama membeli novel terjemahan anak-anak, judulnya Hari-Hari Bahagia di Bullerbyn. Buku bersampul merah dan dihiasi gambar beberapa orang anak duduk di atas pagar dengan ekspresi wajah bahagia.
Buku ini bercerita tentang tokoh utama bernama Lisa,  2 kakak laki-lakinya dan 2 anak perempuan kakak beradik, serta seorang anak laki-laki tetangga yang juga sebaya dengannya.  Mereka berteman dan menjalani hari-hari bersama.
Ada banyak buku yang bercerita tentang masa kecil, dunia anak, keceriaan dan keluguan mereka. Akan tetapi, sedikit yang benar-benar berhasil menghadirkan potongan-potongan cerita yang jujur. Jujur ketika menceritakan perasaan, pemikiran, dan kondisi hidup mereka. Astrid Lindgren, penulis buku ini adalah satu diantara yang sedikit itu.
Dalam buku ini, menggunakan sudut pandang orang pertama, Lindgren jujur mengungkapkan perasaan anak seumur Lisa dengan menceritakan perasaan kesal Lisa saat sedang asik berbamain dengan teman-teman barunya dalam sebuah undangan pesta keluarga (semacam syukuran) dipanggil untuk acara makan-makan.
Kami benar-benar bosan dengan semua makanan itu, karena baru saja kami turun bermain, Bibi Jenny    menyuruh kami turun untuk makan lagi. Kelihatannya orang-orang tua itu tak ada pekerjaan lain selain makan, apabila mereka diundang pesta
Pikiran anak seusia mereka dengan lucu diungkapkan Lindgren, yaitu saat Lisa menceritakan percakapan yang didengarnya antara kedua kakaknya, Lasse dan Bosse  setelah mengunjungi adik Olle, tetangga mereka yang baru lahir,
"Kasihan benar Olle! Masa punya adik sejelek itu! Lisa juga tidak cantik, tapi diakan kelihatan lumrah seperti manusia. Coba bayangkan kalau adik Olle itu mulai sekolah, pasti Olle malu karenanya. Soalnya merekakan belum pernah melihat cewek sejelek itu di sekolah kita."  
Lindgren  menceritakan  secara jujur tingkat pemikiran anak seusia Lasse yang baru pertama kali melihat kulit bayi yang baru lahir dan mengira bentuk kulit bayi tersebut tidak akan berubah sempai dewasa. Dan di bagian berikutnya Lindgren kemudian menceritakan bagai mana Lasse kaget saat melihat adik Olle seminggu kemudian memiliki kulit normal dan mengira dia mendapat adik baru karena bayi tersebut tampak lebih cantik.
Sayangnya, buku ini bernuansa kental kehidupan sebuah keluarga nonmuslim. Untuk pembaca dewasa yang memiliki pemikiran yang telah'jadi', buku ini dapat dibaca sebagai bacaan ringan yang menyegarkan. Sambil bernostalgia ke masa-masa kanak-kanak yang lugu dan indah. Akan tetapi, untuk anak-anak SD atau SMP buku-buku semacam ini perlu dipertimbangkan lagi. Perayaan keagamaan yang tidak sesuai dengan akidah Islam yang terdapat pada beberapa bab, yang mengandung nuansa hadarah (kebudayaan) yang kental ditakutkan akan mempengaruhi perasaan anak-anak muslim yang masih labil.

Selasa, 10 Mei 2011

Setelah Musim









 Foto ini mengingatkan saya terjemahan Qur'an surah Al-A'la 1-5

(1) Sucikanlah nama Tuhanmu Yang Maha Tinggi,


(2) yang menciptakan dan menyempurnakan (penciptaan-Nya),


(3) dan yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk,
 

(4) dan yang menumbuhkan rumput-rumputan,
 

(5) lalu dijadikan-Nya rumput-rumput itu kering kehitam-hitaman.

Jumat, 06 Mei 2011

Airterjun Mandin Rantau Bujur



Ini kedua kalinya aku mengunjungi Mandin. Yang pertama lebih kurang setahun lalu bareng Amali ketika liburan semester 2010. Kemarin aku kesana bareng Ibu Arbainah dan Ibu Fitri bersama-sama anak kelas 7 dan 8. Awalnya aku hanya bercanda, tapi anak-anak kelas 8 menanggapi dengan serius dan bersemangat. Aku tidak tega mengecewakan mereka.  Akhirnya sebagai bahan materi membuat laporan perjalanan dan karangan deskripsi aku membuat kesepakatan tanggal 5 Mei 2011 sebagai hari piknik ke Mandin.
Sebenarnya bagi mereka, pergi ke Mandin bukan hal langka. ada diantara mereka bahkan hampir tiap minggu kesana karena ladang orang tua mereka ada di dekat situ atau bahkan melewatinya. Pernah aku menyuruh mereka saja yang berangkat dengan berombongan, namun kata mereka keikut sertaan kami guru-guru lah yang menyebabkan momen kesana jadi berbeda.
Berangkat sekitar pukul 08.30 Wita, melewati jalan pegunungan yang lumayan curam, hutan karet berlumpur, kami tiba di mandin hampir pukul 10.00 Wita. Setibanya di sana masing-masing menceburkan diri di dinginnya mandin, berenang dan menyelam. Atau sekedar duduk di atas batunya yang dingin. Kemudian  memasak mie di pinggir sungai setelah berjuang cukup lama menyalakan api dari bilah bambu kering. Makan bergantian karena hanya membawa 5 piring.
Mendekati tengah hari kami pun pulang. Matahari bersinar terik. Ternyata setelah kelelahan berjalan dan kepanasan dilanjutkan dengan berendam di air dingin dan sejuk, kemudian berjalan lagi di bawah terik matahari hingga kelelahan yang tersisa adalah flu dan demam :)

Jumat, 29 April 2011

Inspirasi

Kadang..., saya menyesali semangat yang pada waktu tertentu yang mendominasi diri
semangat yang membuat saya mempertaruhkan kreadibilitas diri
 Kepercayaan dibangun ketika sebuah kewajiban diterima dan disanggupi, kemudian dilaksanakan...
 mengapa berkali-kali saya menyanggupi
padahal telah berkali-kali pula diri ini menyesali
atau bukan itu masalahnya...
intinya malam ini batas terakhir naskah harus diserahkan
 yah. awal masalah 2 minggu lalu
saat tawaran untuk mengisi seminar tanggal 15 Mei nanti
seminar dengan selingan puisi dan pementasan drama
puisi telah jadi dan kuserahkan
tapi drama, jangankan naskah dialognya
temannya pun masih dicari
.....
biasanya memang inspirasi muncul disaat terakhir....
tapi kali ini...,
??? :(

Senin, 25 April 2011

Sabtu, 09 April 2011

My Old Friends


 Beberapa waktu lalu aku memposting puisi. Tak berapa lama, di pagi yang berkabut beberapa saat setelah hp saya nyalakan sebuah sms masuk, isinya "feel like i'm missing my old friends.. those who always stay n sincere to me :) love U friends...." aku merasa suprise, karena baru saja malamnya bermimpi tentang dia. Dan belum pernah tahun-tahun belakangan ini dia mengirim sms seperti itu. Sms itu dari Maria, teman sejak SMU. Dia mengatakan baru saja membaca blog ini.  Beberapa jam kemudian  hp ku bernyanyi lagi. Kejutan lagi. Belum pernah juga dalam tahun-tahun terakhir nama itu menelpon, biasanya aku yang selalu menelponnya. Amali, si pemilik nama tertawa di telpon, dian cuma mau tahu kabar, katanya. Ternyata dia menelpon karena  membaca tulisan yang kuposting di blog ini :)
Tadi, Maria ngajak jalan-jalan ke pasar. Awalnya dia mau ngasih kejutan. Tapi, ternyata teman yang akan dijadikannya kejutan untuk dipertemukan denganku tiba-tiba tidak bisa.  Kejutan tersebut tidak lain adalah Irma teman SMUku dulu.

Nah, sekarang aku posting  tulisan tentang mereka berdua, My old friends...
 
Lebaran Idul Adha 1430 H kemarin aku ikut Amali Pulkam ke Barabai. Aku bela-belain ikut lebaran di rumahnya, soalnya dia berencana pulkam ‘selamanya’ ke Barabai mulai Januari tahun depan. Aku ingin tahu rumahnya, supaya nanti kalau aku kangen, sesekali aku bisa mengunjunginya ke sana.
                Kami menempuh perjalanan ke Barabai naik sepeda motor. Karena takut kena razia uji emisi gas, sepeda motor Amali ditinggal di kost. Kami ke Barabai menggunakan sepeda motor yang biasa kugunakan.
  
Di Barabai aku dan Amali bertemu Maria yang juga sedang ada di Barabai. Ia berkunjung  bersama suami dan anaknya ke tempat pamannya.  Kami bertiga sama-sama lulusan  FKIP PBSID. Dulu di kampus kami sama-sama aktif di HIMBI Sastra, FSI dan LDK.  
 Tidak jarang dalam perkuliahan kami bertiga juga berada dalam satu kelompok kalau ditugasi dosen bikin makalah. Biasanya kalau dapat tugas bikin makalah,kami bagi tugas.  Amali yang buku-bukunya lengkap kebagian ngetik dibantu Maria. Sementara mereka mengetik bahan makalah aku biasanya mereka suruh membaca buku-buku yang menjadi referensi makalah tersebut. Kemudian saat maju mempresentasikan isi makalah, yang menjadi moderator   dan membaca makalah  adalah Maria, dan aku mereka beri tugas menyusun argumentasi,  menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukani teman-teman lain atau dari dosen.
                Dulu, kami bertiga punya impian yang kami bayangkan bersama.  Meski sekedar menjadi obrolan santai pelepas penat saat menyelasaikan tugas-tugas perkuliahan, sampai sekarang impian itu masih kuingat. Dan walau kini impian itu telah berubah, kami hidup, menggeluti dunia yang tidak lagi bisa kami jalani bersama, tidak ada salahnya mengenang kehangatan sebuah kebersamaan bukan? 
Kami pengen memiliki usaha di gedung yang sama. Sebuah gedung tiga lantai. Lantai pertama adalah swalayan  milik Maria. Maria pengen punya swalayan, soalnya dia suka belanja-belanja, shoping. Di lantai dua aku yang membuka usaha. Aku ingin memiliki restoran, soalnya aku suka masak-masak dan bereksperimen dengan bumbu-bumbu masakan. Dan di lantai tiga Amali akan membuka toko buku, tentunya toko buku yang menjual buku-buku Islami yang bermutu. Amali   suka benget beli buku, prinsipnya, beli buku dulu bacanya belakangan (tidak jarang buku yang baru dia beli dipinjamkannya terlebih dul u padaku).  Jadi, para pengunjung bisa belanja keperluan sehari-hari sampai puas diswalayan Maria, kemudian mereka bisa beristirahat sambil makan di restoranku, baru setelah itu mereka bisa menyegarkan pikiran dengan melihat-lihat buku di toko Amali, di lantai atas :)